Gelar Saja
Tidak Cukup
Di mana bumi dipijak, di situ
langit dijunjung
Statement
di atas mungkin tidak asing lagi di telinga kita. Kalimat tersebut menunjukkan
bahwa kita harus bisa beradaptasi dan berinteraksi dengan baik di lingkungan
manapun yang kita singgahi. Seringkali kita berpikir bahwa dengan menyelesaikan
sekolah setinggi mungkin dan memiliki gelar, hidup kita akan terjamin di masa
depan. Masyarakat akan menghormati kita, menganggap bahwa kita hebat, pekerjaan
akan mudah didapat dan bisa hidup bahagia. Namun, kita sering juga kita lupa
bahwa pada dasarnya yang dibutuhkan masyarakat bukanlah gelar, tapi pengabdian
serta usaha kita untuk menyulap bangsa ini menjadi lebih baik dan sejahtera.
Tidak
perlu ditanya berapa jumlah penduduk Indonesia yang sudah sarjana. Mengapa
demikian? Karena terlalu banyak dan bertebaran di mana-mana. Apakah mereka
semua mendapatkan kehidupan yang layak? Faktanya tidak. Berdasarkan realita
yang ada, masih banyak para sarjana dengan gelar yang beraneka ragam ternyata
masih berstatus sebagai pengangguran.
Hal tersebut banyak terjadi khususnya di ruang lingkup pedesaan. Tidak
ada lapangan pekerjaan yang memadai.
Ada
juga yang sukses dengan pekerjaan yang dia geluti namun tidak sesuai dengan
gelar yang disandangnya. Seperti halnya
yang dialami oleh Suparto, salah satu lulusan Universitas Airlangga jurusan
dokter hewan. Setelah lulus dan mendapat nilai cumloud dia bekerja di salah satu instansi swasta yang cukup
memberikan banyak pemasukan. Namun setahun setelah itu, dia memutuskan untuk
kembali ke desanya dan membuka usaha peternakan ayam petelur. Keputusannya
membawa perubahan di desanya meski awalnya dia ditertawakan oleh penduduk
desanya. Mereka bilang, untuk apa sekolah tinggi-tinggi kalau akhirnya jadi
peternak. Hal tersebut tidak membuat Suparto patah arang, dia berusaha untuk
membuktikan bahwa dengan menerapkan ilmu yang dia punya, dia bisa mengubah
tingkat perekonomian di desanya.
Dari
kasus tersebut bisa ditarik pemahaman bahwa gelar tidak menjamin kesuksesan
seseorang. Tapi kualitas dan kuantitas proses yang ditempuhnyalah yang akan
memberikan banyak dampak di hari esok. Percuma saja punya pangkat ataupun gelar
jika tidak bisa mengaplikasikan pengetahuannya dengan baik untuk masyarakat.
Dan alangkah lebih baik jika aksi yang diupayakan seimbang dengan ilmu yang
didapat.
Sebagai
generasi bangsa, kita harus mempersiapkan diri untuk terjun ke masyarakat.
Jangan jadikan sekolah ataupun kuliah sebagai formalitas saja. Gunakan waktu
semaksimal mungkin untuk menjadikan diri kita sebagai harapan bangsa yang bisa
mengabdikan diri sepenuhnya dan menjadikan negeri ini semakin jaya.
Post a Comment
Post a Comment