JurnalTepungTerigu

Berkenalan dengan Voice Over

18 comments
Definisi-voice-over

Akhir-akhir ini, tren voice over di masyarakat semakin menjamur. Terutama di kalangan para pebisnis. Banyak yang menjadikan voice over sebagai strategi untuk meningkatkan branding. Semisal dengan mengadakan Give Away, lomba, challenge seru yang mana mensyaratkan kepada pesertanya untuk membuat karya sulih suara ini. Biasanya penyelenggara menyediakan skrip untuk dibacakan.

Sering ga kamu berpapasan dengan kegiatan tersebut saat berselancar di media sosial?

Kalau aku siih, yes! Selain karena aku saat ini sedang senang-senangnya mengasah skill VO dan dubbing, banyak dari temanku di luar teman komunitas VO yang membagikan info seputar voice over challenge. Hal ini sungguh mengusik sekaligus kian mendorongku untuk belajar dan latihan dengan serius. Kenapa? Jawabannya adalah skill ini potensial banget untuk karir di masa depan!

Terbukti dengan makin banyak netizen yang kepo pada bidang ini. Bahkan tidak segan-segan untuk ikut kelas berbayar secara online. Jadi, aku putuskan untuk menuliskan tema seputar VO dan dubbing.

Seringkali aku diingatkan lagi bagaimana prosesku dalam mencari tau tentang skill baruku ini yang terbilang sulit. Aku pikir tulisan ini sangat dibutuhkan untuk para pemula yang belum tau sama sekali tentang voice over. Selain itu supaya ingatanku semakin kuat setelah belajar per-VO-an. Dan satu lagi, untuk memenuhi request dari coach aku di bidang blogging, Maritaningtyas. Terima kasih sudah sering colek aku di grup Blogspedia untuk menulis tentang ini :D

Oke, Kali ini pembahasannya dimulai dari yang basic dulu yaa. Biar ga spanneng. Wkwkwk

Voice Over? Apaan sih?

Frasa ini bisa dibilang mulai familiar di kalangan masyarakat. Sebelum aku mempelajarinya secara serius, aku pun tidak tahu bagaimana mendefinisikannya. Aku hanya tau bahwa ketika disuguhi iklan di radio, mendengarkan audiobook, mendengar pengumuman di tempat umum dengan suara yang terkonsep, aku tau itu adalah bagian dari voice over.

Nah, sekarang aku tahu bahwa voice over merupakan teknik produksi di media yang menjadikan suara sebagai alat presentasi utama untuk menyampaikan pesan pada audiens.

Terdapat banyak sekali elemen di dalamnya yang harus diperhatikan. Mulai dari artikulasi, intonasi, tempo, tone, ekspresi, emphasize, emosi, dan lain sebagainya. Mungkin aku akan membahasnya satu persatu di postingan berikutnya.

Pelaku atau pegiat dari voice over disebut Voice Over Talent (VOT). Jangan sampai bilang VO yaa jika yang kamu maksud adalah orang yang membawakan VO. Terlebih lagi, VOT berbeda dengan dubber (pengisi suara). Jadi, biar tidak salah kaprah, tentu aku juga akan menulis di part yang berbeda mengenai dubbing secara khusus. Hayoo ngaku, kamu pernah ga salah sebut? Wkwkwkwk

Macam-Macam Voice Over

Ada banyak sekali karya audio maupun video yang melibatkan peran VOT. Agar lebih memahaminya dengan mudah, voice over dibagi menjadi 3 kategori.

1. Short Form VO

Bentuk kategori VO yang pertama ini berdurasi pendek dan lumrahnya bertujuan untuk kegiatan komersial di media. Rata-Rata berdurasi paling lama yaitu 60 detik. Ada yang 30 detik, 20 detik, bahkan ada yang 10 detik lho!

Durasi yang singkat ini menjadi sebuah tantangan tersendiri bagi VOT. Jika naskahnya cukup panjang, maka tempo pembacaannya harus cepat namun artikulasi tetap jelas. Begitu pun sebaliknya. Belum lagi penjiwaan terhadap kesan yang ingin dihasilkan sesuai permintaan klien.

Apakah kamu bisa menebak contoh VO dari bentuk ini?

Tentu suara iklan di TV dan radio, baik online maupun offline akan disebut pertama kali. Terdapat juga jenis yang lain dari kategori ini. Suara pemberitahuan di tempat perbelanjaan, pengumuman di transportasi juga merupakan short form VO.

Kemudian, pernah kah kamu mendengar suara seseorang dengan kalimat paten setiap kali menelpon call center sebuah perusahaan? Misal begini nih, “untuk mengetahui sisa pulsa Anda, tekan 2”. Nah, suara dalam panggilan telepon tersebut disebut voicemail atau IVR (Interactive Voice Response) yang juga dikategorikan dalam VO durasi pendek.

Eitss ada satu lagi yang mana aku juga baru tahu setelah beberapa bulan belajar VO, yakni suara dalam berbagai mainan anak-anak. Ada suara untuk mainan edukatif, menghibur, atau sekadar suara sapaan yang bisa menarik perhatian anak-anak namun bikin jengkel orangtuanya. Muehehe. Iya ga sih?

2. Long Form VO

Bentuk yang kedua adalah VO berdurasi panjang. Mulai dari 2 menit hingga 1 jam. Long Form VO biasanya memberikan pesan secara mendetail melalui media yang dipresentasikan lewat suara. Dalam hal ini, VOT dituntut untuk menjaga stamina suaranya agar konsisten dan tidak membuat pendengar bosan.

Contoh produk yang menggunakan VO kategori ini adalah audiobook dan E-learning. Saat ini keduanya begitu marak digunakan karena perubahan sistem pendidikan yang serba online. Aku pribadi sangat tertarik untuk meningkatkan skill VO dalam audiobook. Media ini tidak hanya mendatangkan cuan, tapi juga menjaga otak agar tidak karatan. Hahaha.

Lalu VO ini dipakai juga dalam narasi TV agar lebih menarik perhatian. Semisal pada program On The Spot, CCTV, program gosip dan cerita seputar selebritis, dan lain sebagainya.

Tidak hanya itu, long form VO juga menjadi bagian penting dalam animasi dan film, baik yang melakukan perubahan bahasa (dubbing) maupun yang tidak mengubah bahasa (voice acting/ADR Loop). Bagi penyuka game, VO juga dapat ditemukan di dalamnya.

3. Live Announce

Oke, part terakhir ini membutuhkan ekstra konsentrasi ketika melakukan VO. Tidak seperti 2 bentuk sebelumnya yang bisa diulang berkali-kali jika terjadi kesalahan, live announce harus bisa disapampaikan dalam sekali take dengan penyampaian yang tepat dan kualitas suara yang menarik.

Contoh yang dapat kita saksikan secara langsung adalah siaran berita, live sebuah pertunjukan, upacara kelulusan, dan lain-lain.

Siapa sangka ternyata dalam beberapa waktu terakhir, suara orang yang ada di balik program-program yang sering kita tonton, kini semakin mendapat perhatian masyarakat. Banyak yang penasaran siapa sosok di balik suara tokoh animasi, suara-suara yang melekat di pikiran dari iklan-iklan di media, dan suara-suara unik lainnya.

Bukan hanya ingin tahu bagaimana kegiatan para pegiat sulih suara, namun masyarakat juga banyak yang tertarik belajar voice over. Kesempatan dan peluangnya kini tampak lebih menjanjikan hingga di masa mendatang.

Jadi, gimana, guys? Apakah kamu termasuk salah satu yang tertarik untuk mempelajari bidang ini? Sudah paham tentang definisi dasar dan jenis-jenis dari voice over setelah membaca tulisanku?












Miela Baisuni
Jatuh cinta pada buku sejak sekolah menengah, menulis adalah kecintaan mulai usia yang kalau ditanya jujur terus jawabannya. Sekarang milih voice over dan travelling sebagai pelengkap hobi sebelumnya. Nice to see you!

Related Posts

18 comments

  1. Yuk ah ngadain kelas voice over lagi sama teman-teman blogspedia. Lucu banget dulu ngedenger mraktekin tipe-tipe suaranya

    ReplyDelete
  2. Pertama dengar kata voice over dari ust heppy candra, jujur aku tertarik dan pengen bisa, tapi menyadari suara ku yang seperti ini, aku balik kanan😂🙈

    ReplyDelete
  3. ya setuju apa kata pa ronal, kita adakan kelas voice over saja, dulu pernah ya sempat share suara voice over qu di grup blogsledia yg bikin ngakak abis hasilnya hihihi tapi menyenangkan dan bikin happy

    ReplyDelete
  4. Menyenangkan emang gabung di blogspedia, nggak hanya ilmu blogging tapi jadi merambah ke ilmu lain kaya ini nih. Untuk menjadi VOT kayaknya belum sampai kesana ya, tapi kemanfaatan ilmunya bisa dipakai buat yang lain juga .. Yuk mbak miela segera open ..

    ReplyDelete
  5. Kalau denger suara Voice over talent (VOT) itu enak bener ...

    Pengen sekali kali nyoba, tapi yah ...suaranya aduuh kurang bagus .. :D :D he he

    ReplyDelete
  6. Seru sih dengerin VOT yang suaranya empuk dan unik. Tapi yang biasanya nempel di otak justru yang terlampau unik, kayak di mainan anak-anak (sebenernya karena ngerasa terganggu sih wkwk)

    ReplyDelete
  7. Ini dia salah satu kemampuan yang pingin ku asah... Tiap kali dengar suara sendiri di media, jadi geli sendiri... Cempreng banget! Gak komersil.

    ReplyDelete
  8. Kadang aku tertipu dengan suara voice over talent yang kece badai mbak..Kirain masih muda rupanya sudah berumur..yang paling viral itu suara VOT XXI khan? Nah yang ngisi ternyata sudah berumur.

    ReplyDelete
  9. Seneng banget kalo ngebahas voice over gitu, jadi pengen ngechallenge diri :D btw voice over bisa dipelajari otodidak kan kak? atau harus ikut kelas khusus? hehe :D

    ReplyDelete
  10. Ini masih jadi PR ku ka, wkwk pengen ikutan kelasnya tapi gak gretong hiks.

    Pengen banget ngolah suara sendiri, ya meskipun aku lemah bilang "R" wkwkw

    ReplyDelete
  11. Dunia VO lagi naik ya sekarang, pengen sekali nyoba Voice Over ini

    ReplyDelete
  12. Mau ah latihan lagi kayak kemarin itu, meski kalimat sederhana tapi butuh latihan bolak-balik dan seru banget.

    ReplyDelete
  13. wah aku baru tahu nih sitilah voice over , banyak kali ilmu yang belum kau tahu ya aku bersyukur juga bertemu beragam orang dengan bermacam bidang kayak gini jadi nambah wawasan baru

    ReplyDelete
  14. Aku taunya dubbing mba.. Ternyata beda ya.. hahaa..
    Efek sering liat anime nih yg biasanya dibutuhin dubbing :D aku nunggu tulisan tentang dubbingnya deh mba^^ hihiii,,

    ReplyDelete
  15. Wah baca artikel ini berasa lagi nostalgia nih mbak. Semangat belajar ya mbak.

    ReplyDelete
  16. Aseeek akhirnya tulisan ini rilis juga, ditunggu lain2nya lagi yaaa... tips produce suara biar beda2 gitu gimana, sama alat2 apa aja gitu yang butuh disediain buat menjalani provesi seorang VOT :)

    ReplyDelete
  17. Keren mbak, aku suka nontonin VO orang wkwk. Bisa berubah2 sesuai peruntukannya ;) butuh skill bgt ya buat bikin VO tuh. Dari sini jd paham. VO talent skg ini juga banyak dibutuhkan ya, tp banyak juga skg yg terjun ke sana

    ReplyDelete
  18. Mantaap sekali informasinya mba.. Aku juga lagi belajar VO nih, tapi pake media tiktok, yang cuma selang 60 detik aja. Ternyata seru juga sih yaa

    ReplyDelete

Post a Comment