JurnalTepungTerigu

Seling Ombo; Private Beach Malang Selatan

8 comments
Pantai-Seling-ombo

Aku sangat ingin mengenalkan Seling Ombo padamu. Dua kata ini adalah nama dari sebuah pantai yang memberikan kenangan tak terlupakan. Sebelum menceritakannya lebih detail, ada satu pertanyaan yang seharusnya bisa kamu jawab. Apa yang paling membuatmu bahagia ketika mengunjungi pantai?

Terdapat banyak elemen yang memungkinkan seseorang mencintai laut. Pasang surut air, irama ombak, hempasan angin yang meresap hingga ke ubun-ubun, burung-burung yang bersahutan, hewan laut yang menggemaskan, bahkan mungkin suasana makan di atas hamparan pasir dan bebatuan. Atau bisa jadi dikarenakan kamu sedang merindukan seseorang?


Kemungkinan yang terakhir adalah jawaban yang paling sering kurasakan ketika ke pantai. Menyentuh air laut, menelusuri gua-gua yang dimilikinya, bergulingan di atas pasir, dan menikmati hangatnya matahari di antara guyuran ombak yang dingin hanyalah aktifitas pendukung. Melakukan itu semua membuatku semakin mengerti mengapa seseorang itu sedang kurindukan.

Apakah kamu sudah tahu jawabannya? Oke, simpan baik-baik dan katakan dengan penuh percaya diri ketika ada orang lain menanyakan hal yang sama.

Menemukan Seling Ombo, Meluapkan Timbunan Ego

rekomendasi-pantai-malang-selatan
Dokumentasi Pribadi

Lokasi tepatnya pantai ini berada di Dusun Sumber Celeng, Desa Banjarejo, Kecamatan Donomulyo, Kabupaten Malang. Hal pertama yang membuatku sangat excited setibanya di sana adalah nuansanya yang eksklusif. Bukan karena harus bayar mahal, booking lokasi terlebih dahulu. Namun karena tidak ada pengunjung lain selain aku beserta 3 temanku. Berasa private beach!

Tidak banyak sampah berserakan. Pasirnya halus, memanjakan kaki yang menapakinya. Berlarian ke sepanjang pantai sembari berteriak pun bisa dengan leluasa. Hanya kami berempat yang mendengarnya. Deru ombak bersahutan sangat nyaring terdengar. Seolah memberikan sambutan yang riang atas kedatangan kami.

Bagi kaum introvert macam aku, kondisi tersebut adalah anugerah yang luar biasa. Benar-benar menikmati liburan yang berkualitas di luar rumah. Tidak masalah jika harus menempuh medan yang berlika-liku, nyasar berkali-kali, bahkan mungkin harus merogoh kocek yang lebih banyak. Tidak apa, terpenting pulang liburan merasa puas dan recharge energi. Siap menjalani lagi rutinitas remoteworker 
yang juga padat.


pantai-asri-malang
Dokumentasi Pribadi

Perjalanan menuju ke pantai Seling Ombo membutuhkan waktu sekitar 2,5 jam dari Malang kota. Jika belum pernah ke daerah pantai, maka bisa jadi membutuhkan waktu lebih dari itu. Terlebih lagi bila mengalami kesasar di pertengahan jalan. Bisa dipastikan, setidaknya 3 jam waktu tempuh.

Saat datang ke pantai ini, semalam sebelumnya aku menginap di rumah teman. Tempatnya tidak terlalu jauh dari Seling Ombo. Alhasil perjalanannya tidak begitu melelahkan. Ya, memang butuh waktu lebih panjang. Tidak apa-apa. Ambil cuti lebih banyak. Toh uang masih bisa dicari kok. Tidak dengan waktu dan pengalaman J

Selama perjalanan menaiki motor, aku dibonceng temanku. Bisa dibilang hubungan kami sangatlah dekat. Akan tetapi kami merasa rada canggung karena suatu insiden yang terjadi sebelum memutuskan ke pantai bersama. Pergolakan batin yang lumayan dahsyat terjadi di antara kami. Ibarat kendaraan yang ingin melaju cepat, namun tertahan dan melamban karena banyak tikungan, jalan berlubang di perjalanan malam. Begitu pun dengan kami. Ada keraguan, ada banyak pertanyaan padahal berdekatan.

Sedangkan dua orang teman lainnya juga berboncengan dengan laju kendaraan yang lebih cepat. Mereka juga teman dekatku tapi dari circle yang berbeda. Satu orang sedang galau dengan penelitian tesisnya, satu orang lainnya sedang gundah dengan love relationship-nya. Kami semua sedang sama-sama menghadapi masa yang sulit. Beruntung sekali menemukan pantai Seling Ombo sebagai tempat membuang sampah-sampah batin yang pelik. Bonus pengalaman yang secara implisit seperti kelas inspirasi yang penuh insight baru. 

Ada rasa sedih ketika aku menulis ini. Hal itu karena sepulang dari pantai hingga sekarang aku tidak lagi tahu bagaimana kabarnya. Dia yang berboncengan denganku menghilang dari peradaban. Tepatnya dari kehidupanku.


Fasilitas di Seling Ombo yang Bisa Dinikmati


traveling-ke-pantai-malang
Dokumentasi Pribadi

wisata-seling-ombo
Dokumentasi Pribadi

Kami berempat berangkat dengan bekal yang lumayan dipersiapkan. Ada air mineral, nasi, lauk-pauk, sayuran hingga umbi-umbian sebagai cemilan. Tentunya tidak lupa menyiapkan pakaian karena berniat akan basah basahan di pantai. Ah, mengingat masa itu membuatku ingin lagi mantai. Sayangnya sekarang pandemi sedang gawat darurat. Jadi, urungkan dulu demi kesehatan jiwa raga.

Oh iya, di area pantai Seling Ombo sudah tersedia beberapa tempat makan dan penginapan. Tak luput juga mushalla dan toilet yang bersih. Di tahun 2019 silam ketika kami berkunjung ke sana, tidak perlu bayar 2000 perak untuk membersihkan diri setelah mandi di tepi laut. Apalagi sekadar pipis atau pup. Enak to? (eh tapi ga tau yaa kalau pergi ke sana saat ini. hihi. Plis jangan protes kalau ternyata berbayar!)

Selain pantai Seling Ombo, di kawasan yang sama, kami juga bisa mengunjungi pantai lain. Bahkan terdapat 7 pantai di sana. Cukup bayar parkir sekali dan tidak ada tiket masuk. Uwaw! Amazing! Sayang sungguh sayang kami tidak bisa mengunjungi kesemuanya. Capek juga sih kalau didatengi satu persatu dalam waktu singkat. Hanya 3 pantai saja yang kami kunjungi dan aku lupa namanya. Hehe.

piknik-di-pantai-malang-selatan
Dokumentasi Pribadi

Tertarik juga untuk datang? Ingat, pergilah ketika kondisi mulai kondusif. Lebih baik lagi jika si covid telah usai menamatkan perjalanannya di bumi.

Jika kamu datang dari luar Malang, sebaiknya benar-benar mengatur waktu keberangkatan. Jangan lupa menyiapkan kendaran dan tubuh dalam kondisi baik. Siapkan juga uang cash melebihi dari cukup.

Mengendarai mobil tidak disarankan meskipun masih memungkinkan. Kasian mobilnya karena ia harus melewati medan yang sangat tidak ramah. Jika terjadi kerusakan, bisa-bisa kamu akan kesulitan untuk sampai bahkan untuk pulang. Jangan salahkan aku kalau kamu menderita di perjalanan. Haha.

Pengalaman yang aku dapatkan selama menikmati keindahan pantai Seling Ombo tidak akan sama dengan yang akan kamu alami. Jadi, jika aku bercerita dengan penuh emosional, jangan berharap kamu juga akan merasakan emosional yang mendalam sepertiku. Semua itu bergantung pada bagaimana kamu memanfaatkan setiap momen perjalanan.

Apabila ditanya berapa rating dari pantai ini? Seling Ombo adalah pantai paling berkesan dari 10 pantai yang pernah kusinggahi di Malang Selatan.



Miela Baisuni
Jatuh cinta pada buku sejak sekolah menengah, menulis adalah kecintaan mulai usia yang kalau ditanya jujur terus jawabannya. Sekarang milih voice over dan travelling sebagai pelengkap hobi sebelumnya. Nice to see you!

Related Posts

8 comments

  1. So beautiful beach. Semoga dapat mengunjungi seling ombo suatu saat nanti

    ReplyDelete
  2. Aku jadi tauu, gimana emosionalnya waktu nulis ini, wkwkwk

    Btw emang teman yg satunya kemana mbak, kok ngilang dr kehidupan? Duh kok aku jadi kepo. Maap mbak mila 😂

    ReplyDelete
  3. Baru kemarin teriak bilang, "Ya Allah kangen pantai Malang" Alhamdulillah diwakilin Mbak Miela yaks. Hihi. Banyak pantai Malang yang gitu yah mbak, sepi dan cukup bayar parkir. Puas menikmati tanpa gangguan berarti, bahkan gejolak batin pun bisa tesapu ombak. wkwkwkwk

    ReplyDelete
  4. jadi kangen pantai...duh ada kisah lainnya juga ya😊..klo di sukabumi ya pelabuhan ratu

    ReplyDelete
  5. Yang saya suka dari pantai adalah ... anginnya. Bisa membuat baju berkibar-kibar, serasa sedang terbang.

    ReplyDelete
  6. dari ceritanya jalan kesananya susah ya, sampai diwanti-wanti jangan bawa mobil. Tapi kayaknya bakal terbayar dengan keindahannya

    ReplyDelete
  7. dari nama pantai nya, aku pikir mbak miela habis traveling ke sisi timur indonesia. ternyata masih di pulau jawa 😁 ya allah, entah udah berapa puluh purnama aku ngga ke pantai :(

    ReplyDelete
  8. Ikut nyimak, Mbak. Terima kasih telah berbagi.

    ReplyDelete

Post a Comment