JurnalTepungTerigu

Cita-Cita di Masa Tua yang Tidak Biasa

11 comments

Hidup bahagia dengan cita-cita di masa tua

Membayangkan bisa hidup hingga tua renta pasti menjadi keinginan banyak orang. Ada cita-cita di masa tua yang disematkan dalam doa. Memimpikan kehidupan bahagia dan sejahtera. Aku juga tidak memungkiri hal itu. Meskipun aku sendiri tidak tahu akan mendapat jatah berapa tahun lagi untuk berada di dunia ini.

Aku ingin melalui masa keriputku dengan hal yang tak biasa. Ritme hidup para lansia yang kubayangkan mungkin sedikit nyeleneh dari orang kebanyakan. Pernah suatu ketika aku mengatakan apa yang menjadi harapanku di usia tua kepada seorang teman. Ia spontan tertawa dan menganggapku terlalu banyak berkhayal.

Entah apakah cita-cita ini sungguh aneh, atau temanku saja yang tidak menjangkau apa yang kupikirkan. Atau mungkin dia termasuk dalam kategori manusia pada umumnya yang mengikuti arus kehidupan. Ya, aku mengatakan ini karena aku benci melihat realita di sekitarku tentang kebiasaan para lansia. Aku tidak ingin seperti mereka yang pernah aku saksikan.

Kebiasaan dan Problem Para Lansia

Berdasarkan pengamatanku sendiri, banyak para lansia yang menjadi semakin cerewet dan sulit dipahami kemauannya. Bahkan ada yang kembali menjadi seperni anak-anak baik dari segi sikap dan sifat. Namun ada juga orang tua yang sudah memasuki fase late adulthood atau lansia yang tidak melakukan hal tersebut.

Awalnya aku berpikir bahwa akan menjadi alamiah jika sudah tua sifat manusia menjadi “menyebalkan”. Manja, banyak menuntut anak cucunya, dan penuh omelan. Aku benci melihat itu semua. Aku tidak ingin seperti mereka di masa tuaku kelak. Terlintas di benakku kalau sikap tersebut terjadi karena mereka merasa kesepian dan tidak berdaya.

Setelah kuamati lagi, ternyata ada kok lansia yang tidak berkelakuan seperti itu. Dan ini relate dengan teori dari Erik Erikson, tokoh perkembangan psikososial. Ia mengatakan dari hasil penelitiannya bahwa di masa late adulthood akan terjadi periode wisdom dan despair.  Segala pengalaman yang dialami di masa sebelumnya akan sangat menentukan pada fase ini.

Erikson menjelaskan, yang dimaksud fase wisdom adalah ketika seseorang mencapai kondisi psikososial dan emosional yang sudah sangat stabil. Sejak masa anak-anak hingga fase middle adulthood (usia 40-65 tahun) ia merasakan semua hal yang seharusnya didapat di tahap tersebut. Semisal menemukan jati diri, kewibawaan, kebijaksanaan, keberhasilan, kebebasan, relasi yang luas dan beragam, penghargaan, pengakuan, cinta dan kasih sayang, dan lain sebagainya.

Namun ketika fase-fase sebelumnya belum mendapatkan hal tersebut, maka ia akan mengalami periode despair. Di masa lansianya, ia cenderung tidak percaya diri, cemas, kesepian, merasa tidak berharga dan menganggap masa tua adalah masa yang melelahkan. Akibat dari fase despair ini lah yang memunculkan sifat kekanak-kanakan pada diri lansia.

Oleh karena itu aku tidak lagi ragu-lagu mengatakan benci dengan problem yang merepotkan keluarga apalagi orang lain di masa tua. Sebab, lansia juga bisa hidup bahagia tanpa harus membuat anak cucunya banyak mengeluh karena sikap dan kondisinya. Ya, fase wisdom lah yang harus dicapai.

Cita-Cita di Masa Tua yang Kuperjuangkan

Untuk mencapai kehidupan masa tua yang bahagia versiku, tentu mulai sekarang ada banyak perjuangan yang kulakukan. Bahkan sejak dahulu. Sekali lagi aku ingin menikmati fase lansia tanpa banyak beban dan kekhawatiran dan dikhawatirkan. Apa itu  mungkin terwujud? Aku sih yakin, jadi tolong doakan dan dukung aku, ya, guys!

Aku berharap tidak sibuk merecoki kehidupan anak cucuku. Misal mereka belum menikah, belum dikaruniai anak, belum punya kehidupan yang mapan, aku ingin terus memberinya support. Dan bentuk supportku adalah dengan tidak menuntut dan memaksakan kehendak. Sebab setiap orang punya masanya masing-masing. Biarlah mereka memilih jalan hidupnya selama itu di batas wajar.

Nah, agar hal tersebut bisa terwujud, maka tentu saja aku harus tetap produktif. Berikut ini adalah cita-cita di masa tua yang kuperjuangkan:

1. Sehat dan Bugar

Poin ini menjadi utama karena lansia pasti akan mengalami penurunan biologis yang drastis. Maka aku harus menerapkan gaya hidup sehat mulai sekarang. Aku menyesal di masa lalu pernah abai akan hal ini. Namun kali ini tidak akan kubiarkan terjadi lagi. Makan makanan bergizi, rajin olah raga, dan self-love agar mencapai fase wisdom.

Sehat dan bugar di usia tua akan mengurangi beban keluarga. Aku pun lebih bebas beraktifitas. Dari kecil aku terbiasa melakukan banyak hal, maka kemungkinan akan terjadi kegalauan ketika aku hanya diam saja dalam jangka panjang.

2.    Melakukan Hobi Baru

Ahaaaay, ini nih yang akan membuatku excited. Mengapa tidak meneruskan hobi lama? Karena pasti kondisi di beberapa puluh tahun mendatang akan sangat berbeda dengan sekarang. Tentu akan banyak hal baru yang muncul yang bisa menjadi sebuah kesenangan. (jadi aku kudu up to date yeeee!)

Bisa jadi aktifitas menulis ini masih akan terus kulanjutkan. Menulis tentang kegiatanku di hari-hari tua yang produktif dan seru pasti menyenangkan. Mungkin aku juga akan mewariskan sebuah wasiat dalam tulisan-tulisanku untuk anak cucuku kelak. Wasiat yang unik dan tak terlupakan.

3. Pergi Traveling

Menjadi tetap bugar di usia senja, salah satu tujuannya juga agar bisa tetap traveling. Aku melihat banyak lansia yang lebih banyak menghabiskan waktunya di rumah. Bahkan ada yang cekcok dengan anaknya karena ingin mengasuh cucu agar tidak kesepian. Ada yang terbaring tak berdaya karena penyakit komplikasi.

Ah, membayangkannya aku tidak tega. Meskipun sudah tua, kita seharusnya terus explore diri dan tidak berhenti menambah pengalaman. Dengan bepergian, kita juga bisa mengalami proses perjalanan spiritual. Tentu travelingnya harus disesuaikan dengan kondisi fisik. Starter pack liburan ala kakek nenek pasti juga beda dong.

Agar bisa melakukannya, aku memutuskan untuk rajin menabung dan berivenstasi di masa sekarang. Gila kerja di masa mudah menurutku tidak apa. Asalkan di masa tua tidak lagi sibuk bekerja memikirkan finansial. Bukan lagi periodenya untuk menghabiskan waktu lansia dengan aktifitas tersebut.

4. Membuka Komunitas untuk Para Lansia

Cita-cita terakhir adalah menciptakan perkumpulan berfaedah para lansia. Keinginan muncul dikarenakan masa tua identik dengan circle yang semakin sempit. Banyak kehilangan teman semasa muda. Anak cucu pun belum tentu hidup bersama kita.

Aku berharap dengan melakukan ini, para late adulthood di sekitarku bisa saling terhubung. Rasa kesepian dan ketidakberdayaannya di usia keriput tidak lagi dirasakan. Lansia harus tetap aktif dan produktif.

Dengan komunitas ini aku juga ingin mengedukasi para generasi di bawahku untuk memperlakukan orang tuanya dengan bijak. Memberi ruang berekspresi dan mendukung jika ada kegiatan positif yang hendak dilakukannya.

Aku tidak tahu apakah pemikiran-pemikiran ini juga terlintas di benakmu. Tapi yang pasti kamu menginginkan kehidupan yang bahagia di masa depan. Meskipun versi kebahagiaan kita berbeda, aku berharap tulisanku ini dapat menginspirasimu. Terutama dalam hal memperjuangkan cita-cita di masa tua nanti. Mari bersama-sama meraih fase wisdom dengan memaksimalkan fase saat ini.

Miela Baisuni
Jatuh cinta pada buku sejak sekolah menengah, menulis adalah kecintaan mulai usia yang kalau ditanya jujur terus jawabannya. Sekarang milih voice over dan travelling sebagai pelengkap hobi sebelumnya. Nice to see you!

Related Posts

11 comments

  1. Sebelum aku lansia, suka kepikiran buat komunitas lansia. Pasti mereka senang ada ruang buat berekpresi.

    ReplyDelete
  2. Setuju, komunitas lansia kudu ada, nih. Kepinginnya hari tua saya juga tetap produktif. Nggak nyusahin anak. Kalau ikut komunitas kan, lansia jadi aktif dan produktif.

    ReplyDelete
  3. Eh kok sama sih, aku juga berpikir saat sudah lansia pengen tetap sehat dan bisa travelling. Kan udah bebas tuh, anak-anak udah gede, jadi bisa pergi2 sesuka hati, hehe.

    ReplyDelete
  4. Sebagai seorang muslim seharusnya kita bisa belajar pada kisah nabi. Nabi diangkat menjadi nabi pada umur 40 tahun, umur 50 tahun lebih beliau masih kuat berdakwah, memimpin umat dan mengangkat pedang.

    Tapi aku kan bukan nabi hehe

    ReplyDelete
  5. masa tua yang sehat dan masih bisa traveling, sungguh indah sepertinya. Semoga cita-cita baik kita semua terkabul dengan mempunyai usia yang panjang dan berkah

    ReplyDelete
  6. Kepikir juga buat komunitas lansia... Terlebih sudah menjelang pra lansia ini. Makanya setelah anak-anak pada nggak di rumah ntar, tuntas si bungsu ini mulai belanja ide kegiatan yang menyenangkan dan berusaha bisa lebih bermanfaat buat sekitar.

    ReplyDelete
  7. Travelling di masa lansia tuh menarik banget si. Namun sehat dan bugar memang poin penting, kadang suka kagum sama lansia yang masih bisa olahraga lama dibanding aku.

    ReplyDelete
  8. Aku suka mbak Mila, kok aku malah belum pernah ya nulis cita2 di masa tua kayak gini

    ReplyDelete
  9. Wah mulia sih ini cita-citanya mbaa.. semoga selalu dilancarkan dan cita2nya bisa terkabulkan yaa

    ReplyDelete
  10. MasyaAllah, bikin klub blogging lansia, Mbak. Tetap aktif menghindarkan diri dari Alzheimer.

    ReplyDelete
  11. Aamin, aku juga berharap sehat dulu agar bisa melakukan banyak aktivitas lebih nyaman. Juga tidak merepotkan orang lain.

    ReplyDelete

Post a Comment