Membayangkan bisa hidup hingga tua renta pasti menjadi keinginan banyak orang. Ada cita-cita di masa tua yang disematkan dalam doa. Memimpikan kehidupan bahagia dan sejahtera. Aku juga tidak memungkiri hal itu. Meskipun aku sendiri tidak tahu akan mendapat jatah berapa tahun lagi untuk berada di dunia ini.
Aku ingin melalui masa keriputku dengan hal yang tak biasa.
Ritme hidup para lansia yang kubayangkan mungkin sedikit nyeleneh dari orang
kebanyakan. Pernah suatu ketika aku mengatakan apa yang menjadi harapanku di
usia tua kepada seorang teman. Ia spontan tertawa dan menganggapku terlalu
banyak berkhayal.
Entah apakah cita-cita ini sungguh aneh, atau temanku saja
yang tidak menjangkau apa yang kupikirkan. Atau mungkin dia termasuk dalam
kategori manusia pada umumnya yang mengikuti arus kehidupan. Ya, aku mengatakan
ini karena aku benci melihat realita di sekitarku tentang kebiasaan para
lansia. Aku tidak ingin seperti mereka yang pernah aku saksikan.
Kebiasaan dan Problem Para Lansia
Berdasarkan pengamatanku sendiri, banyak para lansia yang
menjadi semakin cerewet dan sulit dipahami kemauannya. Bahkan ada yang kembali
menjadi seperni anak-anak baik dari segi sikap dan sifat. Namun ada juga orang
tua yang sudah memasuki fase late
adulthood atau lansia yang tidak melakukan hal tersebut.
Awalnya aku berpikir bahwa akan menjadi alamiah jika sudah
tua sifat manusia menjadi “menyebalkan”. Manja, banyak menuntut anak cucunya,
dan penuh omelan. Aku benci melihat
itu semua. Aku tidak ingin seperti mereka di masa tuaku kelak. Terlintas di
benakku kalau sikap tersebut terjadi karena mereka merasa kesepian dan tidak
berdaya.
Setelah kuamati lagi, ternyata ada kok lansia yang tidak
berkelakuan seperti itu. Dan ini relate
dengan teori dari Erik Erikson, tokoh perkembangan psikososial. Ia mengatakan
dari hasil penelitiannya bahwa di masa late
adulthood akan terjadi periode wisdom
dan despair. Segala pengalaman yang dialami di masa
sebelumnya akan sangat menentukan pada fase ini.
Erikson menjelaskan, yang dimaksud fase wisdom adalah ketika seseorang mencapai kondisi psikososial dan
emosional yang sudah sangat stabil. Sejak masa anak-anak hingga fase middle adulthood (usia 40-65 tahun) ia
merasakan semua hal yang seharusnya didapat di tahap tersebut. Semisal menemukan
jati diri, kewibawaan, kebijaksanaan, keberhasilan, kebebasan, relasi yang luas
dan beragam, penghargaan, pengakuan, cinta dan kasih sayang, dan lain
sebagainya.
Namun ketika fase-fase sebelumnya belum mendapatkan hal
tersebut, maka ia akan mengalami periode despair.
Di masa lansianya, ia cenderung tidak percaya diri, cemas, kesepian, merasa
tidak berharga dan menganggap masa tua adalah masa yang melelahkan. Akibat dari
fase despair ini lah yang memunculkan sifat kekanak-kanakan pada diri lansia.
Oleh karena itu aku tidak lagi ragu-lagu mengatakan benci
dengan problem yang merepotkan keluarga apalagi orang lain di masa tua. Sebab,
lansia juga bisa hidup bahagia tanpa harus membuat anak cucunya banyak mengeluh
karena sikap dan kondisinya. Ya, fase wisdom
lah yang harus dicapai.
Cita-Cita di Masa Tua yang Kuperjuangkan
Untuk mencapai kehidupan masa tua yang bahagia versiku,
tentu mulai sekarang ada banyak perjuangan yang kulakukan. Bahkan sejak dahulu.
Sekali lagi aku ingin menikmati fase lansia tanpa banyak beban dan kekhawatiran
dan dikhawatirkan. Apa itu mungkin
terwujud? Aku sih yakin, jadi tolong doakan dan dukung aku, ya, guys!
Aku berharap tidak sibuk merecoki kehidupan anak cucuku.
Misal mereka belum menikah, belum dikaruniai anak, belum punya kehidupan yang
mapan, aku ingin terus memberinya support. Dan bentuk supportku adalah dengan
tidak menuntut dan memaksakan kehendak. Sebab setiap orang punya masanya
masing-masing. Biarlah mereka memilih jalan hidupnya selama itu di batas wajar.
Nah, agar hal tersebut bisa terwujud, maka tentu saja aku
harus tetap produktif. Berikut ini adalah cita-cita di masa tua yang
kuperjuangkan:
1. Sehat dan Bugar
Poin ini menjadi utama karena lansia pasti
akan mengalami penurunan biologis yang drastis. Maka aku harus menerapkan gaya
hidup sehat mulai sekarang. Aku menyesal di masa lalu pernah abai akan hal ini.
Namun kali ini tidak akan kubiarkan terjadi lagi. Makan makanan bergizi, rajin olah
raga, dan self-love agar mencapai
fase wisdom.
Sehat dan bugar di usia tua akan mengurangi beban keluarga. Aku pun lebih bebas beraktifitas. Dari kecil aku terbiasa melakukan banyak hal, maka kemungkinan akan terjadi kegalauan ketika aku hanya diam saja dalam jangka panjang.
2. Melakukan Hobi Baru
Ahaaaay, ini nih yang akan membuatku
excited. Mengapa tidak meneruskan hobi lama? Karena pasti kondisi di beberapa
puluh tahun mendatang akan sangat berbeda dengan sekarang. Tentu akan banyak
hal baru yang muncul yang bisa menjadi sebuah kesenangan. (jadi aku kudu up to date yeeee!)
Bisa jadi aktifitas menulis ini masih akan
terus kulanjutkan. Menulis tentang kegiatanku di hari-hari tua yang produktif
dan seru pasti menyenangkan. Mungkin aku juga akan mewariskan sebuah wasiat dalam tulisan-tulisanku
untuk anak cucuku kelak. Wasiat yang unik dan tak terlupakan.
3. Pergi Traveling
Menjadi tetap bugar di usia senja, salah
satu tujuannya juga agar bisa tetap traveling. Aku melihat banyak lansia yang
lebih banyak menghabiskan waktunya di rumah. Bahkan ada yang cekcok dengan anaknya
karena ingin mengasuh cucu agar tidak kesepian. Ada yang terbaring tak berdaya
karena penyakit komplikasi.
Ah, membayangkannya aku tidak tega.
Meskipun sudah tua, kita seharusnya terus explore diri dan tidak berhenti
menambah pengalaman. Dengan bepergian, kita juga bisa mengalami proses
perjalanan spiritual. Tentu travelingnya harus disesuaikan dengan kondisi
fisik. Starter pack liburan ala
kakek nenek pasti juga beda dong.
Agar bisa melakukannya, aku memutuskan
untuk rajin menabung dan berivenstasi di masa sekarang. Gila kerja di masa
mudah menurutku tidak apa. Asalkan di masa tua tidak lagi sibuk bekerja
memikirkan finansial. Bukan lagi periodenya untuk menghabiskan waktu lansia
dengan aktifitas tersebut.
4. Membuka Komunitas untuk Para Lansia
Cita-cita terakhir adalah menciptakan
perkumpulan berfaedah para lansia. Keinginan muncul dikarenakan masa tua
identik dengan circle yang semakin sempit. Banyak kehilangan teman semasa muda.
Anak cucu pun belum tentu hidup bersama kita.
Aku berharap dengan melakukan ini, para late adulthood
di sekitarku bisa saling terhubung. Rasa kesepian dan ketidakberdayaannya di
usia keriput tidak lagi dirasakan. Lansia harus tetap aktif dan produktif.
Dengan komunitas ini aku juga ingin
mengedukasi para generasi di bawahku untuk memperlakukan orang tuanya dengan
bijak. Memberi ruang berekspresi dan mendukung jika ada kegiatan positif yang
hendak dilakukannya.
Aku tidak tahu apakah pemikiran-pemikiran ini juga terlintas
di benakmu. Tapi yang pasti kamu menginginkan kehidupan yang bahagia di masa
depan. Meskipun versi kebahagiaan kita berbeda, aku berharap tulisanku ini
dapat menginspirasimu. Terutama dalam hal memperjuangkan cita-cita di masa tua
nanti. Mari bersama-sama meraih fase wisdom
dengan memaksimalkan fase saat ini.
Sebelum aku lansia, suka kepikiran buat komunitas lansia. Pasti mereka senang ada ruang buat berekpresi.
ReplyDeleteSetuju, komunitas lansia kudu ada, nih. Kepinginnya hari tua saya juga tetap produktif. Nggak nyusahin anak. Kalau ikut komunitas kan, lansia jadi aktif dan produktif.
ReplyDeleteEh kok sama sih, aku juga berpikir saat sudah lansia pengen tetap sehat dan bisa travelling. Kan udah bebas tuh, anak-anak udah gede, jadi bisa pergi2 sesuka hati, hehe.
ReplyDeleteSebagai seorang muslim seharusnya kita bisa belajar pada kisah nabi. Nabi diangkat menjadi nabi pada umur 40 tahun, umur 50 tahun lebih beliau masih kuat berdakwah, memimpin umat dan mengangkat pedang.
ReplyDeleteTapi aku kan bukan nabi hehe
masa tua yang sehat dan masih bisa traveling, sungguh indah sepertinya. Semoga cita-cita baik kita semua terkabul dengan mempunyai usia yang panjang dan berkah
ReplyDeleteKepikir juga buat komunitas lansia... Terlebih sudah menjelang pra lansia ini. Makanya setelah anak-anak pada nggak di rumah ntar, tuntas si bungsu ini mulai belanja ide kegiatan yang menyenangkan dan berusaha bisa lebih bermanfaat buat sekitar.
ReplyDeleteTravelling di masa lansia tuh menarik banget si. Namun sehat dan bugar memang poin penting, kadang suka kagum sama lansia yang masih bisa olahraga lama dibanding aku.
ReplyDeleteAku suka mbak Mila, kok aku malah belum pernah ya nulis cita2 di masa tua kayak gini
ReplyDeleteWah mulia sih ini cita-citanya mbaa.. semoga selalu dilancarkan dan cita2nya bisa terkabulkan yaa
ReplyDeleteMasyaAllah, bikin klub blogging lansia, Mbak. Tetap aktif menghindarkan diri dari Alzheimer.
ReplyDeleteAamin, aku juga berharap sehat dulu agar bisa melakukan banyak aktivitas lebih nyaman. Juga tidak merepotkan orang lain.
ReplyDelete