JurnalTepungTerigu

Membangun Personal Branding yang Kuat

7 comments
membangun personal branding blogger

Kegiatan membangun personal branding sudah dilakukan banyak orang hebat sejak zaman dahulu. Berbagai macam cara diterapkan agar citra dan reputasi yang diinginkan terwujud. Mulai dari strategi yang gratisan hingga yang ngorek-ngorek rekening.

Mengenalkan diri sendiri untuk mendapat tempat khusus dalam ingatan masyarakat adalah perjalanan panjang. Jika kita lihat kilas balik eksistensi produk Aqua dari dulu hingga sekarang, perusahaan ini masih terus melakukan branding. Padahal sebagaimana kita tahu bahwa brand ini sudah sangat melegenda.

Kendati pun demikian, pihak marketingnya tidak berhenti untuk terus membangun personal branding pada produk tersebut. Terbukti setiap kali mau beli air mineral, keseringan masyarakat menyebutkan Aqua. Tapi kok ya dapetnya merk lain. Mereka pun anteng-anteng aja kaga protes. Nah loh?

Kemudian akhir-akhir ini hype banget di kalangan netizen jika ada yang galfok alias gagal fokus spontan menyebutkan tagline “ada Aqua?” Hayooo siapa yang pernah melakukan ini? (Eh, btw ini aku kok nyebut merk terus dari tadi padahal kaga disponsorin πŸ˜€πŸ˜)

Dari satu merk ini kita belajar bahwasanya menciptakan citra yang melekat di khalayak itu butuh proses lama. Jadi jangan sekali-kali beranggapan produkmu bisa dikenal dan dipercaya banyak orang dalam waktu singkat. Ya, itu bisa saja terjadi hanya saja jika terjadi keajaiban. Wkwkwkwk.

Aku pun sedang melakukan personal branding untuk memperkenalkan diri sebagai blogger. Awalnya aku bingung apa yang sebenarnya kuinginkan. Namun setelah melalui puluhan purnama akhirnya aku menemukan jawabannya.

How I Build My Personal Branding?


Setelah lulus dari perguruan tinggi, aku bersyukur memilih jurusan Ilmu Komunikasi. Banyak sekali yang dapat aku terapkan dari ilmu yang kuperoleh selama kuliah. Mulai dari meningkatkan dan mempertahankan citra baik hingga bagaimana melakukan management crisis.

Teori-teori tersebut akhirnya tidak hanya mengendap di otak. Memutuskan menjalani karir Content Writer, kemudian mulai melebarkan sayap menjadi blogger, aku membangun personal branding hampir setiap hari. Mengenalkan blog ini kepada publik secara luas adalah PR besarku saat ini.

Berikut ini step-step yang kulakukan dalam menguatkan personal branding sebagai content writer yang berkarya di blog:

Membuat Nama Brand yang Unik


Sebagaimana kamu baca sejak awal masuk ke blog ini, terpampang jelas nama Jurnal Tepung Terigu. Bagiku, brand ini unik dan nyentrik. Bahkan ada yang bilang kalau nama blog yang kubangun adalah sebuah kekonyolan. Tidak jarang ditertawakan dan diprotes untuk diubah ke nama lain.

Awalnya aku sedih. Sangat sediiiiiiiiih, Guys! Nama yang kubangga-banggakan dicie-ciein dengan nada ngece dan menghina. Bahkan hal itu dilakukan oleh orang-orang terdekatku. Gimana ga terkoyak-koyak hatiku ini 😭😧 

Namun dengan penuh percaya diri aku tetap teguh mempertahankan si tepung terigu πŸ˜— Aku punya alasan tersendiri untuk menggunakan nama ini. Buat kamu yang belum tahu dan penasaran arti di balik Jurnal Tepung Terigu, baca di sini ya!

Seiring berjalannya waktu, berkat rasa GR dan PDnya aku, brand ini mulai dikenal. Ya meskpin terkadang masih saja ada celetukan, “Tepung kanjinya mana?” Muehehe. Tidak apa-apa, Guys. Aku senang dengan celetukan-celetukan itu πŸ˜† sebuah kehormatan mendapatkan tempat dalam ingatan seseorang.

Nah, jika kamu juga punya mental muka tembok macam aku ini, wujudkan personal brandingmu. Meskipun dengan nama yang dianggap aneh, pada akhirnya orang lain akan menerimanya jika sering nongol di beranda medsos mereka. Bukankah apapun yang tidak mungkin menjadi bisa karena terbiasa?

Miliki Value dan Benefit


pentingnya membangun personal branding

Nama unik saja belum cukup untuk membangun sebuah personal branding yang kuat. Harus ada value (nilai) yang kamu miliki agar dipercaya oleh masyarakat. Begitu pun dengan diriku yang berusaha untuk menampilkan poin tersebut.

Dalam blog ini, aku ingin dikenal sebagai blogger yang menyajikan konten edukatif yang komunikatif dan menghibur. Pembaca tidak hanya menemukan wawasan dan inspirasi baru. Mereka juga merasakan entertainment saat berkunjung ke Jurnal Tepung Terigu. Aku ingin kita saling terhubung satu sama lain. Termasuk dengan kamu yang saat ini antusias sekali membaca. Aku mencintaimu, sepenuh hatiku πŸ˜πŸ˜—

Meskipun berupa koten gado-gado, konten dalam blog ini akan dipenuhi dengan bahasan komunikasi dan relationship. Aku juga akan menyisipkan artikel-artikel tentang traveling sebagai persinggahan yang menyenangkan. Jadi semisal kamu baper membaca ulasanku tentang perbucinan, jangan pergi dulu yak. Ada tempat rekreasi tersembunyi di blog ini. Hahay! Pulanglah dengan hati yang damai.

Promosikan Sampe Eneg


Langkah selanjutnya adalah dengan mempromosikan blog. Promosi yang kulakukan tidak hanya lewat media sosial. Cara-cara konvensional juga masih kugunakan karena menurutku pengaruhnya lumayan kuat.

1. Word of Mouth


Promosi yang pertama adalah dengan metode jadul ini. Trust yang terbentuk dari strategi word of mouth menurutku sangat kuat. Metode yang juga dikenal dengan sebutan mulut ke mulut ini punya kekuatan magis. Pasalnya, ketika ada salah satu keluarga atau pun teman dekat yang merekomendasikan sebuah brand, kita cenderung percaya dan langsung penasaran.

Nah, begitu juga jika ada orang lain yang kemudian membicarakan blog kita karena terkesan dengan konten kita tulis kepada orang terdekatnya. Niscaya secara tidak langsung, orang yang bersangkutan telah mempromosikan dengan cara word of mouth. Strategi ini tidak melulu harus secara langsung. Pada zaman sekarang, konteksnya semakin meluas dengan melalui media sosial. Ya sebagaimana yang dilakukan influencer-influencer di dunia maya.

Agar supaya ada yang merekomendasikan blogku, tentu aku tidak kapok-kapoknya menyebutkan Jurnal Tepung Terigu di sela-sela obrolan dengan teman. Ketika mereka sering mendengar, secara diam-diam pasti ada yang penasaran dan mengintip perlahan. Jadi, teruslah promosikan blogmu sampai eneg. Kalau pun eneg, tetap lanjuuuut!

2. Media Sosial


tonjolkan personal branding di medsos

Lalu aku tidak bosan menyebarluaskan link tulisan melalui media sosial pribadi. Media sosial adalah media promosi yang sangat populer saat ini. Fitur-fiturnya yang user-friendly sangat mendukung terhadap proses personal branding apapun yang kita inginkan.

Pastikan profil media sosial menampilkan diri kita sebagai blogger. Sebagaimana yang kulakukan di Facebook, IG, dan twitter. Nama yang kugunakan di tiga medsos ini diseragamkan. Meskipun tidak memakai nama akun jurnal tepung terigu secara gamblang, aku tetap yakin personal brandingku akan berhasil.

Kupakai nama Miela Baisuni karena sudah sejak dulu nama ini dikenal dan sangat mudah ditemukan di mesin pencarian. Namun di bio tentu aku menyebutkan Jurnal Tepung Terigu dan menyematkan link blog untuk menunjukkan bahwa aku seorang blogger.

3. Kolaborasi


Cara yang tidak kalah pentingnya juga yakni dengan berkolaborasi dengan orang lain. Tidak harus dengan sesama blogger. Kamu bisa bekerja sama dengan teman atau kenalan dari profesi lain. Semisal membuat konten bareng podcaster, youtuber, dan lain sebagainya.

Namun perlu diingat, kamu harus tetap konsisten dengan personal brandingmu. Jangan sampai terhanyut dalam branding lawan kolaborasimu ya! Memang akan lebih mudah jika kolaborasi dilakukan dengan sesama blogger. Apalagi bersama dengan blogger senior yang sudah bagus banget citranya di masyarakat.

Jadi, jangan malu-malu untuk bergabung di komunitas yang satu frekuensi agar namamu semakin dikenal! Aku pun tengah melakukannya dengan penuh suka cita.

Itulah beberapa step yang kulakukan sejauh ini dalam membangun personal branding. Apakah kamu juga melakukannya? Atau ada hal lain yang kamu terapkan? Tersedia kolom komentar di bawah postingan. Jangan dianggurin, biar ga berhantu πŸ˜‘ Yuk sharing!



Miela Baisuni
Jatuh cinta pada buku sejak sekolah menengah, menulis adalah kecintaan mulai usia yang kalau ditanya jujur terus jawabannya. Sekarang milih voice over dan travelling sebagai pelengkap hobi sebelumnya. Nice to see you!

Related Posts

7 comments

  1. Jurnal tepung terigu emang nama yang unik banget sih mbak wkwk πŸ˜‚

    ReplyDelete
  2. Semangat Mbak. Mereka belum tau aja klo di dalam blog ini bisa tambah wawasan. Lagian namanya juga unik, kok. Bikin orang penasaran apa isi blog Jurnal Tepung Terigu.

    ReplyDelete
  3. "Promosi sampe eneg", ya ampun ngaka baca bagian itu wkwk.

    ReplyDelete
  4. Sepakat sama mbak Miela, butuh konsistensi yang baik dalam melakukan personal branding sebagai seorang blogger, dan itu masih PR besar buat saya

    ReplyDelete
  5. Ini namanya udah unik banget, jurnal tepung terigu. Semangat berproses ya mbak miela saling support..

    ReplyDelete
  6. Semangat kak! Kalau dicie-cie-in berarti di notice tuh wkwk
    Awalnya aku juga suka malu si, tapi lama-lama bodo amat. Kalau tiba-tiba bahas blog sekalian aja bilang nanti mampir ya ke blogku hehe

    ReplyDelete
  7. dari awal brand-nya udah unik sampe dikirain perbakingan.

    ReplyDelete

Post a Comment