JurnalTepungTerigu

PERTAMA: All About My Ideal Man

2 comments
#Tantangan Menulis 10 Hari Bersama Kampus Fiksi



Sumber gambar: adshuda.com


Setelah sekian lama blog ini tidak terjamah, tiba-tiba aku harus menampakkan diri dengan tema yang mengejutkan. Hahaaaa. Sejenak aku ingin menertawai diri sendiri terlebih dahulu sembari menuliskan semua ini hingga tuntas. Boleh to? 😁

Tema tantangan menulis 10 hari Kampus Fiksi yang aku ikuti ini di hari pertama bertemakan LELAKI IDAMAN!

So, bagaimana lelaki idaman versiku?

Aku tidak punya banyak pengalaman dalam hal percintaan, asmara atau apalah itu sebutannya. Apalagi mengoleksi sederetan gebetan dengan tipe yang beranekaragam, sama sekali tidak jago. Tapi bukan bererti tak suka lelaki yooo. Ada lah pasti laki-laki yang membuatku  lebih jaim dari biasanya, menahanku di depan cermin lebih lama, dan pastinya menambah jadwal keseharianku yang padat. Stalkingin dia tanpa sadar. Hah! Aktifitas yang saama sekali ga produktif tapi bikin ketagiahan. Iya kah?

Dari sekian orang yang aku kenal dan dekat denganku, mereka seringkali menanyakan hal yang sama nan serupa. Kata mereka, aku tipe orang yang susah ditebak kriterianya (berasa seperti manusia misterius saja).  Nah, dari pada buat kalian; teman-temanku penasaran, aku kasi tau saja sekarang. Wkwkwk

Aku memandang sosok lelaki lebih pada bagaimana ia menanggapi permasalahan yang ia hadapi serta bagaimana ia memperlakukan ibu dan adik perempuannya (kalau dia punya sih 😆). Persoalaan fisik belakangan lah. Tapi ga munafik kok kalo aku suka juga natap lama-lama lelaki kinclong tampan nan gagah. Mungkin ini bisa dimasukkan dalam kategori idamanku yang pertama; Lelaki santun yang memperlakukan ibunya dengan sebaik-baik penghormatan.  Aku yakin dan percaya, ketika seorang laki-laki menyisihkan sebagian waktu luangnya untuk merawat dan meringankan beban ibunya, Ia akan memperlakukan perempuannya dengan baik pula. Duh kok jadi baper nih nulisnya 😢

Oke, lanjut pada kategori kedua. Lelaki yang seringkali membuatku terpesona dan gemas itu ketika dia adalah bagian dari makhluk yang  tidak banyak bicara tapi bisa juga bertingkah humoris. Punya selera humor yang unik dan dengannya aku bisa mengekspresikan ‘kegilaanku’.  Hal remeh temeh yang menurut orang lain biasa saja, namun kami bisa merasakannya dengan imajinasi yang berbeda. Yaa, aku suka imajinasi dan tentunya lelaki yang bisa berimajinasi.

Kemudian, lelaki idaman versiku saat ini (ada kemungkinan berubah yaa beberapa waktu kemudian :D) adalah dia yang menyukai puisi, seperti aku yang kini semakin mencintai puisi. Hanya suka dan menikmati puisi. Bukan penyair yang melahirkan puisi-puisi. Setidaknya, dia akan menjadi pendengar pertama pembacaan puisiku di pertengahan malam yang senyap nan bergelayut manja yang enggan beranjak dari kebersamaan yang sempurna. Eaaaaaaaaak 😝

Dari beberapa kategori di atas yang sudah kusebut, semua tentu tidak akan lepas dari mencari rasa nyaman dan aman. Ketika aku bertemu sosok yang memiliki kategori-kategori itu tapi kurang ada rasa nyaman dan aman di antara kami, I think, I can’t choose him. Hal tersebut mengingatkanku pada satu pernyataan yang entah aku baca atau pun kudengar di mana. Namun kalimat tersebut sangat melekat dalam pikiran.

“Setinggi apapun standar kamu tentang kekasih idaman, akan kalah ketika kamu mencintai seseorang tanpa alasan.”  

Nah, mungkin cukup ini dulu penjabaran singkatku terkait lelaki idaman. Semoga kamu—teman-teman dekatku atau kalian yang baru kali ini mengenalku meskipun cuma melalui celoteh-celoteh yang berkesudahan merasa kecewa membaca catatan ini. Haha. Next time, barangkali aku hendak menambah atau merevisi tulisan ini. Entahlah, tunggu saja😎
Miela Baisuni
Jatuh cinta pada buku sejak sekolah menengah, menulis adalah kecintaan mulai usia yang kalau ditanya jujur terus jawabannya. Sekarang milih voice over dan travelling sebagai pelengkap hobi sebelumnya. Nice to see you!

Related Posts

2 comments

  1. Quotenya bener banget itu, mbak. Setuju saya hehe. Semua bisa dikesampingkan kalau udah jatuh cinta dengan seseorang.

    Salam kenal mbak, ayo mampir ke saya juga. #lhapromo :))

    ReplyDelete
    Replies
    1. Karena cinta memang membutakan. hahahaa
      Oke nanti saya mlipir, Mbak :D

      Delete

Post a Comment